Rabu, 20 Juli 2011

Resep Budi Daya Wong Palembang

I. Pendahuluan. Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.

Pengetahuan Wong Palembang

Jenis ikan lele memang memiliki banyak penggemar, karena jenis ikan tersebut memiliki daging yang gurih, serta tidak memiliki banyak duri. Selain itu lele juga memiliki harga yang murah, sehingga ikan lele dapat dinikmati oleh semua kalangan. Besarnya minat pasar akan lele sering dijadikan sebagai salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Dari mulai bisnis kuliner lele yang beraneka macam hingga bisnis budidaya lele yang menguntungkan, mampu memberikan untung yang cukup besar. Ikan lele termasuk salah satu ikan yang budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak para pelaku bisnis yang memilih lele untuk dibudidayakan.

SANGKURIANG UNTUK KONSUMSI Wong Palembang

Konon rasa danging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak heran permintaannya semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot 200 sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya, secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang dipisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Selain itu ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih cepat.

PEMBERIAN PAKAN LELE SANGKURIANG Wong Palembang

Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alami. Dalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot bertambah.
Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet

MODEL BISNIS BUDI DAYA LELE SANGKURIANG Wong Palembang

Bisnis Budi Daya Lele sangkuriang sebenarnya bisa dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain pembenihan Lele Sangkuriang, Pembesaran Benih dalam beberapa ukuran dan pembesaran Lele Sangkuriang hingga ukuran konsumsi. Model pembenihan memerlukan indukan Lele Sangkuriang yang berkualitas baik dan memiliki genetik yang baik pula. Usia induk Lele Sangkuriang dan kematangan Gonad sangat penting untuk diperhatikan. Setelah menetas idealnya benih lele sangkuriang dipelihara pada kolam lumpur /sawah yang cukup luas dan tersedia pakan alami.
Seiring dengan meningkatnya permintaan ikan Lele Sangkuriang ukuran konsumsi, ketersediaan benih ikut meningkat pula sehingga diperlukan Budi Daya Benih yang cukup untuk memenuhi permintaan tersebut. Benih yang sudah ditebar pada kolam lumpur/sawah sudah bisa dipanen sebagai benih ukuran 5-7 cm pada usia 30-40 hari.

SYARAT TEMPAT BUDI DAYA LELE SANGKURIANG Wong Palembang

Budi Daya Ikan Lele Sangkuriang seperti halnya budi daya ikan lele dumbo bisa dilakukan pada kolam semen, kolam lumpur, kolam terpal dan kolam media lainnya yang berada pada areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Sumber air untuk budi daya lele sangkuriang dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Lele Sangkuriang memiliki kelebihan bisa hidup pada kolam yang memiliki kepadatan cukup tiggi sehingga dapat dibudidayakan dalam pekarangan yang terbatas. Budi daya Lele sangkuriang dalam lahan terbatas biasanya dilakukan dalam skala rumah tangga atau usaha kecil. Dengan modal yang kecil budi daya Lele sangkuriang bisa dilakukan dengan cara seminimal mungkin misalnya kolam dibuat dengan terpal, makanan dicarikan dari sumber makanan alami dan upaya lainnya.

Budi Daya Ikan Lele Wong Palembang

Dalam rangka mengembalikan kualitas lele dumbo tersebut BBAT Sukabumi melakukan upaya perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama Lele Sangkuriang.

Teori Ternak Lele Dumbo Wong Palembang

Sebelum saya membagi pengalaman beternak ikan lele dumbo, agar lebih akrab dengan anda semuanya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Heryl Abdul Aziz, 16 tahun, lokasi saya tinggal sekaligus beternak ikan lele dumbo berada di Talang Jambi. Dulu saya memulai usaha ini dari nol besar Modal saya cuma punya teman yang memperkenalkan, mengajak dan suka ngiming-imingi keuntungan yang ia peroleh dari beternak ikan lele. So buat teman-teman yang ada di situ.. yang pingin usaha ini..tapi belum punya pengetahuannya.. mari memulainya sekarang juga. Prinsip untuk memulai usaha ini hanya satu “Learning By Doing” pokoknya Insya ALLAh sukses.. don’t worry Bro….

Melihat keberhasilan teman saya beternak ikan lele dumbo, saya seolah tergugah dari tidur untuk segera bangun memulai mengikuti langkah dia.. dalam pikiran saya muncul opini bahwa usaha ini sepertinya dan mudah-mudahan “tidak sesat dan menyesatkan”. OK setelah saya bertekad bulat untuk memulai “menempuh hidup baru” bersama makluk yang bernama ikan lele.. saya berusaha menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang dunia lele dumbo, buku-buku saya baca, internet saya tongkrongi, pakar-pakar maupun peternak ikan sering saya kunjungi, semua itu untuk membekali saya dalam berjuang menuju sukses menjadi Bos Ikan. Saya mengamati lahan di sekeliling rumah, walau tidak luas tapi lahan ini cukup untuk dijadikan kolam-kolam pemijahan lele dumbo (karena memang pemijahan lele dumbo tidak begitu memakan tempat). Dengan niat mencari rizki halal dan mengucap Bismillahirrahmaanirrahim saya mulai melangkah membobol ATM untuk digunakan membangun kolam ukuran 1,5×2 meter = 2 (untuk memijahkan) dan 2×4 meter =1 (untuk menampung induk). Seiring dibuatnya kolam-kolam tersebut, saya sering silaturrahmi ke senior-senior pemijah ikan untuk mencari informasi dimana saya dapat memperoleh induk yang baik. Kira-kira 2 bulan kemudian kolam-kolam tersebut sudah siap digunakan. Saya sudah memperoleh induk untuk dipijahkan. Sebagai pemelihara yang baik saya pesiapkan semua kebutuhan menjelang “bulan madu” ikan. Ijuk tempat menempelkan telur-telurnya sudah saya siapkan, air dan sirkulasinya sudah beres. Pada sore harinya kedua mempelai ikan, satu jantan satu betina (sebenarnya bisa juga satu jantan dua betina) ditampung dalam satu kolam . Setelah pagi hari, saya liat dikolam tersebut Ooooo… banyak banget telur-telur ikan yang menempel di ijuk, ada puluhan ribu telur disitu. Setelah induk mengeluarkan telurnya, kedua induk diambil dan dimasukkan ke kolam penampungan induk lagi. Karena telurnya terlalu banyak maka sebagian saya pindah ke kolam yang satunya. Air mulai di alirkan ke kolam yang terdapat telur ikan itu untuk mensuplay oksigen. Hari berikutnya ternyata telur-telur ikan itu sudah mulai menetas menjadi bayi-bayi lele dumbo.. “good morning and wellcome baby lele dumbo” . Setelah ikan menetas, ketekunan dan kesabaran menuntut kita. Kita harus rajin menjenguk kolam itu, karena terkadang saluran pembuangan tertutup oleh anak-anak ikan. Setelah umur 3 hari biasanya ikan-ikan itu sudah mulai bertebaran memenuhi kolam. Usia 4-5 hari sudah harus diberikan makanan berupa cacing sutera. Demi kenyamanan dan kesehatan ikan kita harus membersihkan kolam itu secara teratur. Menginjak usia 3 minggu, biasanya bibit lele tersebut perlu diseleksi dan dipisahkan antara yang pertumbuhannya cepat dengan yang biasa. Jika kita lengah dalam menyaring ikan yang ukurannya lebih besar maka bisa-bisa panen kita akan sedikit dikarenakan banyak yang dimakan ikan yang besar. Penyaringan itu biasanya 2 minggu diulang lagi. Ikan-ikan usia 2 bulan sudah mulai bisa dijual dengan harga sekitar Rp 80,- sampe dengan Rp 100,- ( TUH LIHAT HASILNYA..jika sekali memijahkan, satu jantan 2 betina, rata-rata panen 30.000 bibit dan satu ekor bibit dijual Rp 100,- berapa uang yang bisa kita peroleh??)